resensi buku: bicara itu ada seninya; puisi: jangan cemas; harian aqua (vol. 18): mengenal lebih dekat mawapr resensi buku: mata yang indah; review: ngopi santuy #24; hari kartini; puisi: lima ribu dapat empat; harian aqua (vol.17): mahasiswa menggugat, keputus resensi buku: filosofi teras; puisi: tenggelam dalam kelam Resume Buku : Berbicara Itu ada Seninya. Ketika komunikasi menjadi hal yang penting untuk bersaing, pakar komunikasi Oh Su Hyang mengeluarkan buku yang sangat berarti. Selain berisi tentang pengalaman pengembangan diri, buku ini juga membahas tentang teknik komunikasi, persuasi, dan negosiasi. Kamimelihat pramusim, kami melakukannya dengan cukup baik di sana di posisi itu jadi saya yakin kami memiliki tim yang bagus, skuat yang bagus, apa yang saya katakan sebelumnya tentang kedalaman skuat, kami masih bisa memperkuat tim. tapi saya pikir tim menunjukkan bahwa mereka bisa bermain di level yang bagus," kata Ten Hag dalam konferensi Buku ini dijabarkan agar dapat dimengerti oleh siapa saja. Anda dapat belajar dari banyak pengalaman orang-orang terkenal dan juga mengenai rahasia inti komunikasi. Bicara Itu ada Seninya : Rahasia Komunikasi yang Efektif: Author: Oh Su Hyang: Publisher: Bhuana Ilmu Populer, 2021: ISBN: 6230404036, 9786230404030: Length: 254 pages: Subjects 5. Pesan dan Makna. Sebagai novel yang sangat emosional, "Kata Rintik Sedu" menyampaikan beberapa pesan dan makna yang menginspirasi. Pertama, novel ini menekankan pentingnya untuk menerima kehilangan dan mendorong pembaca untuk menjalani proses penyembuhan dengan keberanian. Maya menghadapi rasa sakitnya dengan tidak bersembunyi darinya Komunikasi Itu ada Seninya. Oh Su Hyang. Bhuana Ilmu Populer, Mar 8, 2021 - Self-Help - 188 pages. Buku ini mencakup soal teknik komunikasi psikologis dalam kehidupan sehari-hari, yakni teknik komunikasi psikologis untuk memulihkan hubungan, membujuk dan mendapatkan respons, berkomunikasi dengan kekasih, untuk membuka dompet orang lain, serta . Sebuah Resensi Bicara itu ada seninya The Secret Habits To Master Your Art Of Speaking Rahasia komunikasi yang efektif karya Oh Su Hyang. Bicara itu ada seninya The Secret Habits To Master Your Art Of Speaking Rahasia komunikasi yang efektif karya Oh Su Hyang, seorang dosen sekaligus pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan. Sebuah buku yang menarik perhatian saya ketika mencari buku tentang public buku setebal 238 halaman ini kita diajarkan banyak hal pengembangan teknik berkomunikasi, persuasi, dan negoisasi. Ilmu yang diberikan bersumber dari pengalaman pribadi sang penulis dan juga orang-orang sukses yang memiliki komunikasi yang bagus. Tentunya ini sangat cocok buat kamu yang ingin meng-upgrade kemampuan bahasa yang mudah dimengerti serta cerita dari pengalaman orang-orang sukses seperti pembawa acara, marketer perusahaan besar, penyiar, hingga presiden yang mampu menggetarkan hati kustomer dan masyarakat luas dengan teknik berkomunikasinya yang baik. Jelas bahwa berbicara itu memang ada seninya dan tidak asal keluar saja dari dalam buku ini mengatakan bahwa; "Ucapan seorang juara memiliki daya tarik tersendiri. Ucapan pemandu acara memiliki kemampuan untuk menghidupkan suasana. Anda harus pandai berbicara untuk menunjukkan diri Anda kepada lawan bicara dalam kehidupan sosial. Orang yang berbicara dengan mahir akan menjadi lebih maju daripada yang lainnya. Untuk mencapai tujuan komunikasi, persuasi, dan negosiasi, Anda harus mengetahui metode komunikasi yang efisien".Oh Su Hyang dalam buku ini memberikan semangat agar kita percaya diri dalam berkomunikasi. Bahwasanya memang semua itu tidak ada yang instan. Melalui kisah orang-orang terkenal dan sukses dalam bidangnya masing- masing ia memberikan contoh kepada kita tentang sebuah usaha. Berlatih adalah kunci. Semua orang bisa bernyanyi, tapi belum tentu enak untuk didengarkan oleh orang lain. Makanya ada yang namanya les vokal, kan? Begitu pula dengan berbicara, yang awalnya terbata-bata bisa berbicara dangan baik melalui latihan yang hal pembelajaran yang saya ambil dari salah satu kutipan dalam buku Bicara Itu Ada Seninya yang berbunyi; "Teknik terpenting dalam berbicara adalah mendengarkan". Ini yang banyak orang belum kuasai. Mereka belajar berbicara dengan teknik yang mumpuni, atau memang memiliki bakat sejak lahir tapi tidak pernah mau mendengarkan lawan bicaranya. Terkesan sangat egois, bukan? Tentunya jika kita berhadapan dengan lawan bicara yang seperti itu pasti sangat mengesalkan membaca buku Bicara Itu Ada Seninya membuat saya ingin membaca buku pengembang diri dengan tema komunikasi yang lainnya. Nanti setelah saya selesai membaca akan saya buat resensinya lagi di blog ini. Oh iya, buku yang saya baca ini yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Asti Ningsih. Diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer dengan tanggal penerbitan 30 April 2018, ISBN 9786024553920, dan Soft kamu tertarik untuk membacanya buku ini tersedia di Gramedia dan toko buku kesayangan kamu baik online maupun Resensi "Bicara Itu Ada Seninya" Rahasia Komunikasi Yang Efektif. Mohon maaf jika ada kekurangan dalam penulisan dan bahasa karena manusia tidak luput dari kesalahan meskipun sudah berusaha sempurna. Saya bingung, setelah baca buku ini saya coba Googline si penulis, tp malah ga ketemu ya. padahal di cover buku nya tertulis, dosen dan pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan. Harus ketik pakai huruf korea gitu? udah cobain juga Googling pakai judul asli si buku "the secret habits to master your art of speaking", ga nemu juga si penulis. katanya terkenal tapi kok ga masuk Wiki? hmm.. aneh juga tips sukses presentasi dan wawancara kerja Bukunya ringan banget, hanya 230an halaman. Kertas buram, spasi standar, bahasa mudah dicerna. Tapi sayang banyak beberapa kasus yang hanya valid di Korea Selatan, buku ini sampai menyuruh mempraktekkan ssuara "dehem"-an berbahasa seperti "aaa" "mmm" "ngg", dan beberapa kata yang diminta untuk dicobain oleh pembaca. Masalahnya bahasa yang dipake kan bahasa Korea, saya mana ngerti cara melafazkannya dengan baik dan benar. Ok nah ini beberapa poin penting yang bisa saya Share ke temen temen, yang pada intinya buku ini mengajarkan beberapa tips teknis supaya bisa bicara / public speaking / negosiasi dengan baik Membanggakan diri = tidak disukai orang Pernah ga ketemu orang yang sepanjang waktu membicarakan prestasi dan kehebatannya? enek kan dengernya? meskipun itu fakta, meskipun itu benar, meskipun itu adalah jerih payahnya sendiri, tetep aja "enek" kita dengernya. Belum lagi hampir pasti semua prestasi yang dibanggakan itu pasti ada dilebih lebihkan meskipun sedikit, lebih "enek" lagi.. Jadi janganlah kita berbicara dengan orang, dengan terus menerus membanggakan diri sendiri, sesekali boleh lah, tapi tetep jaga topic pembicaraan itu dengan objektif, bukan sombong. Tidak ada kesempatan kedua Bicara 30 detik, efeknya bisa bertahun tahun. setuju? pasti punya memori tentang nasihat orang tua kan? nah itulah contohnya. Jadi dalam bicara dengan orang ataupun presentasi, dilarang keras berpikir nanti kesempatan selanjutnya saya akan buat lebih baik, atau kali ini saya kerjakan "asal2an" dulu.. Meskipun pembicaraan itu nanti akan diulang, atau akan ada presentasi selanjutnya, namun pertemuan pertama itu penting sekali! jangan dianggap remeh. Jangan disclaimer merendahkan diri sendiri saat awal Pernahkah anda presentasi lalu diawali dengan kata kata ini "saya tidak sempat bikin ini dengan serius ..." "presentasi ini baru saya buat banget ...." "maaf ini banyak kesalahan..." ternyata kata kata tersebut fatal! karena membuat suasana menjadi negatif, dan mungkin saja secara tidak langsung audience anda akan resist terhadap materi yang anda sampaikan. Kalau ingin sukses, bicaralah seperti orang sukses Ini klasik sih, tapi banyak yang belum mempraktekkan. Mau jago ngomong? ya harus punya panutan yang bisa dicontoh. Seperti dosen saya Pak Budi Rahardjo, beliau sudah ribuan kali presentasi / mengajar, beliau tetap punya tuh "role model" public speaking. Puji lawan bicara Siapa yang ga seneng dipuji? semua orang pasti seneng. Nah khusus untuk bicara empat mata atau diskusi dengan team kecil, memuji bisa sangat efektif. Karena dengan memuji, orang jadi senang, dan akan lebih open dengan materi yang kita sampaikan. mengungkit ngungkit kebaikan sendiri? hell no! Jujur ini beberapa kali sering saya lakukan ketika rapat dengan team saya, saya sering ngebahas kebijakan "positif" yang saya lakukan. Ternyata ini DILARANG KERAS! ini kurang lebih sama dengan poin pertama yang di atas. Satu kata kunci yang tepat lebih baik daripada 10 ungkapan Keep it simple, stupid! itu rumusnya, atau disingkat jadi KISS. Jangan terlalu diplomatis, jangan terlalu "ngawang", jangan terlalu banyak perumpamaan. Jika semua itu bisa dirangkum menjadi kalimat yang jelas! mengapa tidak? Tidak ada yang terlahir sebagai presenter ulung Semua presenter terkenal, pasti latihan presentasi atau setidaknya sudah 10000 jam lebih dia presentasi. baca Review Buku Outliers - Malcolm Gladwell. Jangan mimpi bisa preesntasi yang bagus, bisa wawancara dengan sukses, kalau ga latihan! serius ini, harus dipraktekkan, jangan sok jago. Bahkan Steve Jobs saja latihan presentasi kok! Long run = Long learn Ini agak ga nyambung dengan konteks utama buku ini, tapi bener juga teorinya. Jadi kalau mau sukses jangka panjang, pasti dibutuhkan belajar jangka panjang juga. Jangan harap belajar sedikit, mendapatkan sukses yang luar biasa. Keep learning! Presentasi bukan pamer kehebatan bicara Wah saya kaget pas baca ini, bener juga nih! Jadi ga melulu orang yang jago bicara itu menghasilkan presentasi yang baik. Yang lebih utama adalah kematanga materi daripada jago ngomong. Orang yang ga bisa ngomong, tapi data presentasi disiapkan dengan super matang lebih baik daripaa orang yang jago ngomong tapi ga persiapan sama sekali Jika jualan, jangan ada kata paksaan "belilah!" Ini khusus untuk yang mau jualan, katanya sih soft selling tidak bilang "belilah" itu lebih efektif ketimbang yang hard selling. hmm.. sebenernya saya kurang sepakat sih dengan ini, tapi ok juga namabah insight. == Terakhir saya tutup dengan quotes bagus dari buku ini "untuk pidato tiga menit, kita harus menyiapkan waktu tiga minggu. untuk pidato sepuluh menit, memerlukan waktu satu minggu. Dan jika ingin berpidato selama satu jam, maka langsung saja" Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. JIKA INGIN SUKSES,BERBICARALAH SEPERTI ORANG SUKSESJudul Bicara Itu Ada Seninya Penulis Oh Su Hyang Penerbit Bhuana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia Jl. Pal Merah Barat 29-37 Unit 1, Lantai 2, Jakarta Tahun Terbit 2016Tebal Buku 238 halamanPeresensi Mayavatika Sari Bila membaca judul bukunya saja pembaca mungkin mengira bahwa isinya pasti Cuma perihal teknik komunikasi. Tetapi seandainya sudah membaca buku ini rupanya teknik komunikasi yaitu kelengkapan dari isi buku ini. Penulis merupakan seorang dosen dan pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan. Buku ini terdiri dari 5 lima bab, dimulai dengan 6 enam testimoni dari Bae Han seon dosen di Seoul Art university,Kim sin II mantan mentri pendidikan dan ke empat orang hebat lainnya. Berikutnya dilanjutkan dengan prolog yang berjudul "Membuka Peluang Kesempatan dengan Kebiasaan Bicara". Dalam prolog ini, Oh SU Hyang menegaskan bahwa apabila di bidang musik ada orang yang "buta nada",di dalam aktivitas bicara pun ada orang yang "buta ucapan". Mereka adalah orang yang merusak suasana dengan ucapan yang tidak sesuai dengan siapapun bisa meningkatkan kemampuan asalkan mau berusaha. Dengan keyakinan inilah, ia menulis buku yang berisi kumpulan metode berbicara. Buku ini ditulis dengan tujuan agar bisa dipahami oleh semua orang yang membacanya. Kita bisa belajar dari orang-orang yang sudah terkenal dan berpengalaman mengenai rahasia teknik komunikasi. Apabila kita membaca buku ini, maka tentu rasa percaya diri kita untuk berbicara dengan berbagai macam orang akan tumbuh dengan dalam buku ini mengingatkan kita bahwa manusia itu ialah mahluk sosial yang tak dapat hidup sendiri tanpa adanya interaksi dan komunikasi dengan orang dalam buku ini kita bisa menemukan bagaimana cara bicara yang baik. Ada 4 empat hal inti dari seni berbicara yaitu 1 berbicaralah layaknya seorang pemimpi, maka mimpim akan menjadi kenyataan, 2 teknik terpenting dalam komunikasi adalah mendengar, 3 long learn, long run, dan 4 suara bergema menyokong isi . Buku yang mempunyai tebal 238 halaman ini terdiri dari Bab pertama berjudul "Perbedaan Pemenang 1 dan Pemenang 2 Terletak Pada Ucapannya". Pada bab ini Oh Su Hyang memberikan penjelasan mengenai kesan pertama yang diwujudkan seseorang kepada orang yang baru dijumpai itu, bermula dari ucapan. Kemudian, dipaparkan bagaimana teknik seorang pelamar profesi untuk bisa melaksanakan story telling dikala memperkenalkan diri pada wawancara kerja sampai penjelasan mengenai penyebab seseorang takut berbincang-bincang di depan umum. Bab ini ditutup dengan bagian 'Berbicara Seakan Telah Terwujud', di dalamnya Oh Su Hyang mengungkapkan"Berbicaralah dengan antusias dan bertingkah seolah anda telah sukses. Mulai sekarang, berbicara sambil membayangkan bahwa anda akan segera sukses, maka tak lama lagi impian Anda akan terwujud."Selanjutnya, ada bab kedua yang berjudul "Pintar Mendengar, Pandai Berbicara." Pada bab ini, Oh Su Hyang memberikan rumus terapi komunikasi supaya bisa berkomunikasi dengan bagus, adalah C = Q P R. 'C' untuk communication atau komunikasi. Ada tiga hal untuk memenuhinya adalah, 'Q' untuk question atau pertanyaan, 'P' untuk praise atau kebanggaan, dan 'R' untuk reaction atau respon. Selain itu, terdapat penjelasan juga bahwa obrolan yang bagus itu dinilai menurut kwalitas bukan kuantitas. Kemudian, dijelaskan pula teknik membujuk paling ampuh, negosiasi untuk memperoleh keinginan, serta inti dari perdebatan ialah mendengarkan lawan bicara. Pada bab ketiga dengan judul "Ucapan yang Membuat Lawan Bicara Memihak Kita" penulis mengajari pada pembaca mengenai teknik berdiskusi yang dapat membuat seseorang mendengarkan apa yang kita diskusikan. Salah satu teknik rahasianya yaitu dengan memberikan apa yang dibutuhkan oleh para pendengar dengan sistem penyampaian story telling dan hal-hal lainnya yang dinyatakan secara singkat, padat, dan jelas. Selanjutnya, ada bab keempat yang berjudul "Beratnya Ucapan Ditentukan oleh Dalamnya Isi." Bab ini diawali dengan kutipan kata "Long learn for long-run" kemudian ceritakan kisah hidup pembawa acara terkenal Korea Selatan, Yoo Jae Suk. Melalui kisahnya, Oh Su Hyang menyadarkan pembaca bahwa semua orang memiliki titik start yang sama dalam berbicara ada yang telah mahir dan ada yang tertinggal. Kemampuan berbicara bukanlah bawaan dari lahir. Kemudian dijelaskan pula bahwa komunikasi yang baik itu berisi perkataan yang jujur dan tidak dilebih-lebihkan. Pada akhir bab buku ini, penulis membahas sesuatu yang agak berbeda dengan pembahasan-pembahasan sebelumnya. Di dalam bab ini, penulis memberikan kisah-kisah yang berasal dari tokoh dunia yang menjadikan cara bicara mereka sebagai dasar mencapai suatu keberhasilan dengan karakter yang mereka miliki. Buku ini adalah salah satu buku non fiksi yang wajib dibaca oleh kita yang memiliki masalah dalam hal berbicara. Serta bagi para pembaca yang ingin mengetahui tentang dasar-dasar percakapan dengan orang lain. Buku yang pertama kali diterbitkan pada 2016 ini memiliki beberapa keunggulan. Mulai dari cover buku yang elegan dengan perpaduan warna hitam dan putih sehingga dapat menarik minat pembaca. Ditambah lagi dengan judul nya yang menarik rasa penasaran pembaca untuk membaca. Buku ini juga banyak memberikan kisah-kisah inspiratif dari tokoh-tokoh bukunya penulis tidak hanya memberikan solusi,saran, maupun teori saja tetapi memberika fakta-fakta yang terjadi dilapangan. Adapun kekurangan dari buku ini yang mana banyak menggunakan nama penduduk Korea Selatan yang membuat pembaca kesulitan mengejanya. Terlepas dari itu semua, buku ini cukup menarik untuk dibaca selain ilmu yang terkandung didalamnya banyak kata-kata mutiara yang sangat bagus. Lihat Book Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "TAHUKAH ANDA BAHWA BERBICARA ITU ADA SENINYA? Ketika komunikasi menjadi penting untuk kompetisi, pakar komunikasi Oh Su Hyang telah menerbitkan sebuah buku yang luar biasa. Selain pengalaman peningkatan diri, buku ini mencakup berbagai topik tentang komunikasi, persuasi, dan teknik bagaimana cara berbicara yang baik? Apakah berbicara dengan artikulasi yang jelas? Atau berbicara tanpa mengambil tarikan napas? Tidak! Sebuah kata yang bisa disebut baik hati adalah kata yang bisa menyenangkan hati. Ucapan seseorang kampiun mempunyai daya tarik tersendiri. Ucapan pemandu program mempunyai kemampuan menghidupkan suasana & kekuatan kalimatnya yg terus harus tahu bagaimana berbicara untuk mengekspresikan diri Anda kepada orang lain dalam kehidupan sosial. Pembicara yang efektif lebih maju daripada yang lain. Untuk mencapai tujuan Anda dalam komunikasi, persuasi dan negosiasi, Anda perlu mengetahui metode komunikasi yang efektif. Buku ini dideskripsikan agar siapa saja dapat memahaminya. Ada banyak detail menarik tentang orang-orang terkenal serta rahasia utama komunikasi. Jika Anda membacanya dengan seksama, saya yakin kepercayaan diri Anda berbicara akan meningkat dengan sendirinya. "Kelebihan Sampul buku ini elegan dengan sampul tipis dengan latar belakang motif jeans yang khas. Selain itu, setiap bab buku ini dimulai dengan kutipan dari kata-kata mutiara, seperti "Bicaralah seperti seorang pemimpi dan impian Anda akan menjadi kenyataan" di bab pertama dan " Belajar lama untuk memahami panjang" di bab keempat. Dari segi konten, buku ini selalu menceritakan kisah-kisah para tokoh inspiratif di bidang media untuk menginspirasi para pembaca yang ingin mengasah kemampuan komunikasinyaKekurangan Sebagian besar karakter dalam buku ini adalah tokoh masyarakat Korea, sehingga pembaca Indonesia merasa kurang familiar. Buku ini memberikan lebih dari sekedar penjelasan tentang teknik komunikasi pemasaran. Jadi ada beberapa bagian yang tidak dijelaskan secara detailJudul Bicara Itu Ada Seninya Rahasia Komunikasi yang EfektifPenulis Oh Su Hyang Penerjemah Asti NingsihPenyunting Yosepha Ary Hascaryani. KPenyelaras Akhir Aprilia WirahmaDesain Aditya RamaditaPenerbit Penerbit Bhuana Ilmu PopulerISBN 978-602-455-392-0Tahun terbit Cetakan Kedua Belas, Desember 2019xiv+ 238 hal, ; 14,020,0 cm Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bicara itu ada seninya; The secret habits to master your art of speaking karya Oh Su Hyang, seorang dosen dan pakar komunikasi terkemuka di negeri ginseng, Korea Selatan. Buku ini merupakan hasil terjemahan dari Asti Ningsih pada Tahun 2018 terbitan Bhuana Ilmu Populer. Memiliki jumlah halaman 200 lebih sedikit membuat buku ini dapatNarasi singkat yang ada di cover belakang buku ini cukup membuat saya yakin untuk membelinya dan harganya waktu itu juga terbilang murah karena dapet diskon juga *hehe, sekitar ini banyak mengulas tentang teknik berbicara yang baik, juga diselingi oleh pengalaman penulis maupun cerita-cerita yang bisa menginspirasi kita dalam melatih teknik komunikasi kita. Dalam berbicara dan berkomunikasi, ada beberapa hal yang harus kita beri atensi agar penyampaian kita dapat diterima oleh khalayak ramai, antara lain rangkaian kata yang kita bahasakan dan bahasa tubuh kita. Oke, mari kita lanjutkan, ketika kita berbicara baiknya kita menciptakan kesan pertama yang baik dahulu agar pesan-pesan kita selanjutnya dapat lebih diterima oleh publik. Salah satunya adalah dengan melatih kefasihan berbicara kita, ketika kita berbicara cepat maka biasanya akan terjadi yang namanya 'keseleo lidah'. Hal tersebut bisa membuat kesan pertama kita menjadi tidak baik karena pelafalan huruf yang kita salah dan membuat misinterpretasi oleh lawan bicara kita kemudian mengenai tempo. Kita harus mengendalikan tempo penyampaian agar tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat sehingga dapat tersampaikan dengan baik kepada lawan bicara tentang logika dan rangkaian kata, baiknya kita menyusun kalimat dengan runtut sehingga informasi yang hendak kita sampaikan itu dapat diterima dengan baik. Tetap bersikap tenang dan menggunakan kalimat-kalimat sederhana yang mudah diterima juga menjadi kunci dalam menjaga konsistensi penyampaian argumen kita kepada lawan baiknya juga sejak awal kita berlatih untuk menyusun kalimat yang runtut sehingga penyampaian informasi kepada lawan bicara juga dapat sepenuhnya tersampaikan. Selanjutnya tentang bahasa tubuh, sikap percaya diri dan selalu menunjukkan senyuman akan memberikan kesan yang baik kepada lawan bicara, selain itu juga dari pandangan mata kita yang seolah memperhatikan lawan yang baik juga dibangun dari mendengar, kita menghargai lawan bicara kita kemudian kita bisa mendapat feedback yang baik darinya. Kita juga bisa menciptakan sebuah dialog yang positif dengan lawan bicara kita, bisa disederhanakan dengan rumus C = Q x P x R, Communication built from Question, Praise, and Reaction. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, kita bisa membangun komunikasi yang baik dengan lawan bicara, kita memberikan materi sekaligus bisa menerima feedback dari mereka, pertanyaan dan pujian yang muncul dari lawan bicara juga menandakan bahwa kita diperhatikan ketika kita berbicara. Buku "Bicara Itu Ada Seninya" karya Oh Su Hyang ini cocok untuk kalian yang ingin mendalami dunia komunikasi. Background vector created by johndory - Kita juga sebisa mungkin menghindari gaya bicara yang membuat lawan bicara kita mengantuk, entah karena pembawaan kita yang monoton maupun suasana yang kurang kondusif untuk tetap menjaga fokus. Kita harus bisa mencairkan suasana dengan melemparkan jokes atau dengan melakukan icebreaking sehingga fokus lawan bicara kita kembali terbangun. Terakhir, pada tengah buku ini, ada beberapa aturan komunikasi yang dikenalkan oleh Yoo Jae Suk, seorang pembawa acara kondang di Korea. Pertama, jangan menggunjing, omongkan sesuatu di depan. Kedua, perbanyak mendengarkan, jangan memonopoli pembicaraan. 1 2 Lihat Hobby Selengkapnya

resensi buku bicara itu ada seninya